PURWASUKA - Tingginya harga telur ayam, tak selalu dinikmati para peternak ayam petelur. Seperti yang dialami Lili Abdullah, peternak ayam petelur, di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Ratusan ayam petelur milik Lili yang ada di kampung ciasem, Desa Cicadas, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta mati akibat kondisi cuaca yang panas.
Akibatnya, peternak menanggung kerugian ratusan juta, lantaran kematian massal yang menimpa ayam petelur di dalam kandang tersebut.
Lili mengatakan, tiap tahun pasti ada masa-masa cuaca panas. Namun cuaca panas yang terjadi saat ini lebih parah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Sejak memulai beternak saya baru mengalami kondisi seperti ini. Dari 1500 ekor ayam petelur di kandang, saat ini hanya tersisa, sebanyak lima ekor saja. sebanyak 80 persen ayam, mengalami kematian massal," ucap Lili saat ditemui kediamannya, Sabtu, 20 Mei 2023.
Lili mengaku kondisi cuaca yang panas, membuat ayam petelur miliknya banyak yang sakit dan mengalami kematian massal dalam sebulan terakhir.
Kondisi ini, lanjut Lili, diperparah dengan kenaikan tepung konsentrat dan jagung, yang menjadi bahan utama untuk pakan ayam.
"untuk menekan kerugian, saya memutuskan menjual puluhan ayam petelur yang tersisa di kandang sebagai ayam afkiran. Pasalnya, jika terus di pertahankan, seluruh ayam dipastikan akan mati akibat cuaca panas," Ucapnya.
Imbas kematian massal ini, Kata Lili, dirinya merugi hingga Rp.300 juta rupiah.
Baca Juga:Warga Ngeluh Tilang Manual Bisa Jadi Sarana Pungli, Kapolres Bekasi Kota Buka Suara
"Saya kebingungan untuk mengatasi agar ayam mereka tidak mati akibat suhu yang begitu panas. Sementara ayam yang mati dikubur untuk menghindari timbulnya penyakit ayam baik kepada ayam yang hidup atau manusia," ungkap Lili.
Kedepan, Lili mengaku akan kembali mendatangkan ayam petelur usia remaja, agar bisa kembali memproduksi telur.
"Hal ini tentunya dilakukan saat kondisi cuaca kembali membaik serta harga pakan sudah kembali di harga rasional. Pakan yang mahal ditambah banyaknya peternak yang mengentikan sementara produksinya, ditengarai menjadi salah satu penyebab utama tingginya harga telur ayam di pasaran saat ini," sebut Lili.