Teks Khutbah Jumat: Malapetaka Itu Bernama Lisan

Teks Khutbah jumat kali ini menarik diketahui. Meski bukan soal Ramadan, namun hal ini juga bisa mengurangi pahala puasa Ramadan.

Amaludin
Jum'at, 31 Maret 2023 | 08:13 WIB
Teks Khutbah Jumat: Malapetaka Itu Bernama Lisan
Ilustrasi teks khutbah jumatd i bulan ramadan. (ist)

PURWASUKA - Teks Khutbah jumat kali ini menarik diketahui. Meski bukan soal Ramadan, namun hal ini juga bisa mengurangi pahala puasa Ramadan.

Ya, itu merupakan Lisan yang bisa menjadi malapetaka jika digunakal asal saat berbicara. Untuk itu, kita bahas di Khutbah jumat.

Berikut teks Khutbah jumat: Malapetaka Itu Bernama Lisan

Tak ada yang sia-sia seluruh yang diciptakan Allah. Kata-kata ini benar karena seluruh keberadaan di jagat ini memiliki maksud dan tujuan, entah diketahui manusia maupun tidak. Termasuk dalam hal ini seluruh anggota badan manusia, seperti mata, hidung, telinga, lisan, kaki, tangan, dan organ-organ luar dan dalam, serta sel-sel yang tak terhitung jumlahnya.

Baca Juga:Pilkades Serentak Bangkalan Madura Rawan Konflik, Sudah Tiga Kali Insiden

Semua itu merupakan nikmat besar. Nikmat yang tak mungkin bisa dibalas secara sepadan, kecuali sekadar mensyukurinya, baik melalui kata-kata maupun perbuatan. Bersyukur lewat perkataan bisa dilakukan dengan mengucapkan hamdalah atau kalimat puji-pujian lainnya; sementara bersyukur lewat tindakan akan tercermin dari kualitas perbuatan: apakah sudah baik, bermanfaat, atau sebaliknya?

Jamaah shalat Jumat rahimakumullâh,

Di antara semua anggota badan itu yang paling krusial adalah lisan. Lisan merupakan perangkat di dalam tubuh manusia yang bisa menimbulkan manfaat, namun sekaligus mudarat yang besar bila tak benar penggunaannya. Karena itu ada pepatah Arab mengatakan, salâmatul insan fî hifdhil lisân (keselamatan seseorang tergantung pada lisannya). Melalui kata-kata, seseorang bisa menolong orang lain. Dan lewat kata-kata pula seseorang bisa menimbulkan kerugian tak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain.

Karena saking krusialnya, Islam bahkan hanya memberi dua pilihan terkait fungsi lisan: untuk berkata yang baik atau diam saja. Seperti bunyi hadits riwayat Imam al-Bukhari:

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”

Baca Juga:Shin Tae-yong Hengkang usai Piala Dunia U-20 2023 Batal di Indonesia? Begini Katanya

Rasulullah mendahuluinya dengan mengungkapkan keimanan sebelum memperingatkan tentang bagaimana sebaiknya lisan digunakan. Keimanan adalah hal mendasar bagi umat Islam. Ini menunjukkan bahwa urusan lisan bukan urusan main-main. Hadits di atas bisa dipahami sebaliknya (mafhum mukhalafah) bahwa orang-orang tak bisa berkata baik maka patut dipertanyakan kualitas keimanannya kepada Allah dan hari akhir. Ini menarik karena lisan ternyata berkaitan dengan teologi.

Kenapa dihubungkan dengan keimanan kepada Allah dan hari akhirat? Hal ini tentang pesan bahwa segala ucapan yang keluarkan manusia sejatinya selalu dalam pengawasan Allah. Ucapan itu juga mengandung pertanggungjawaban, bukan hanya di dunia melainkan di akhirat pula. 

Orang yang berbicara sembrono, tanpa mempertimbangkan dampak buruknya, mengindikasikan pengabaian terhadap keyakinan bahwa Allah selalu hadir menyaksikan dan hari pembalasan pasti akan datang. Allah juga mengutus malaikat khusus untuk mengawasi setiap ucapan kita.

“Tak ada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf :18)

Banyak hal kotor yang dapat muncul dari lisan. Seperti ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Ghibah mungkin bagi sebagian orang asyik sebagai kembang obrolan, namun ia mempertaruhkan reputasi orang lain, memupuk kebencian, serta merusak kepercayaan dan kehormatan orang lain. 

Contoh lain adalah fitnah. Yakni, senagaja menebar berita tak benar dengan maksud merugikan pihak yang difitnah. Fitnah umumnya berujung adu domba, hingga pertengkaran bahkan pembunuhan. Sifat ini sangat dibenci Islam. Fitnah masuk dalam kategori kebohongan namun dalam level yang lebih menyakitkan.

Inilah relevansi manusia dikarunia akal sehat, agar ia berpikir terhadap setiap yang ia lakukan atau ucapkan. Berpikir tentang nilai kebaikan dalam kata-kata yang akan kita ucapkan, juga dampak yang bakal timbul setelah ucapan itu dilontarkan. 

Ini penting dicatat supaya kesalahan tak berlipat ganda karena lisan manusia yang tak terjaga. Politisi yang sering mengingkari janji itu buruk, tapi akan lebih buruk lagi bila ia juga tak pandai menjaga lisannya. Pejabat yang gemar berbohong itu buruk namun akan lebih buruk lagi bila ia juga pintar berbicara. Dan seterusnya.

Rasulullah bersabda:

“Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian semua sepeninggalku adalah orang munafiq yang pintar berbicara” (HR At-Tabrani).

Jamaah shalat Jumat rahimakumullâh,

Di zaman modern ini, ucapan atau ujaran tak semata muncul dari mulut tapi juga bisa dari status Facebook, cuitan di Twitter, meme di Instagram, konten video, dan lain sebagainya. Media sosial juga menjadi ajang ramai-ramai berbuat ghibah, fitnah, tebar kebohongan, provokasi kebencian, bahkan sampai ancaman fisik yang membahayakan. 

Makna lisan pun meluas, mencakup pula perangkat-perangkat di dunia maya yang secara nyata juga mewakili lisan kita. Dampak yang ditimbulkannya pun sama, mulai dari adu domba, tercorengnya martabat orang lain, sampai bisa perang saudara.

Karena itu, kita seyogianya hati-hati berucap atau menulis sesuatu di media sosial. Berpikir dan ber-tabayyun (klarifikasi) menjadi sikap yang wajib dilakukan untuk menjamin bahwa apa yang kita lakukan bernilai maslahat, atau sekurang-kurangnya tidak menimbulkan mudarat. Sekali lagi, ingatlah bahwa Allah mengutus malaikat khusus untuk mengawasi ucapan kita, baik hasil lisan kita maupun ketikan jari-jari kita di media sosial.

“Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaf: 18).

Demikian pembahakasan khutbah jumat 31 Maret 2023 dengan judul malapetaka bernama Lisan.***

Ragam

Terkini

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai Pancasila merupakan bukti dari majunya peradaban Indonesia.

Nasional | 13:17 WIB

Politisi Gerindra, Dedi Mulyadi menjadi tokoh terpopuler di Jawa Barat. Hal itu, sabagaimana hasil Big Data Jayabaya.

Purwasuka | 11:42 WIB

Di momen hari Pancasila 2023, Presiden Joko Widodo meyakini telah banyak peran Pancasila dalam menghadapi krisis dan dinamika global.

Nasional | 11:03 WIB

Hari ini 1 Juni bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila 2023. Di momen ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan.

Nasional | 09:29 WIB

Sejarah Hari Lahir Pancasila 2023 menari diketahui. Moment ini biasanya diperingati setiap 1 Juni.

Nasional | 09:15 WIB

Polri siap memberantas masalah tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sebagai langkah awal, mereka akan melakukaan pemetaan.

Nasional | 09:00 WIB

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), secara gamblang menginformasikan prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat (Jabar) pada 1 Juni 2023.

Jabar | 08:38 WIB

Sevilla juara Liga Europa 2022-2023. Los Nervionenses dapat usai kalahkan AS Roma lewat Adu Penalti karena hanya bermain imbang 1-1 di 120 menit awal.

Ragam | 06:21 WIB

Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Purwakarta akan menertibkan alat peraga kampanye (APK) yang dipasang tak sesuai tempatnya dalam waktu dekat.

Purwasuka | 15:39 WIB

Ada beberapa Kode Redeem FF 31 Mei 2023 atau Free Fire yang dapat kalian klaim untuk main bareng (mabar) teman.

Ragam | 15:09 WIB

Sampah-sampah tersebut menumpuk hingga memanjang sekitar 200 meter di sodetan tersebut.

Metropolitan | 13:26 WIB

Sukron menabrak pengendara motor hingga tewas di Slipi pada 25 April 2023 lalu

Metropolitan | 07:02 WIB

Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) menggelar nonton bareng (nobar) Piala Dunia U-20 antara Brazil melawan Tunisia.

Metropolitan | 06:12 WIB

Kongres Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi bakal dihadiri Heru Budi.

Metropolitan | 21:15 WIB

Plt Kepala Disdik DKI Syaefuloh Hidayat mengatakan, nilai anggaran untuk mencairkan dana KJP Plus Tahap I Tahun 2023 adalah Rp 1,5 triliun.

Metropolitan | 18:46 WIB

Doyoung NCT mendadak minta rumah ke Nagita Slavina usai diakui sebagai anak.

Gosip | 23:06 WIB

Amanda Manopo dan Arya Saloka dikabarkan berhasil merebut hak asuh atas Ibrahim, anaknya dengan Putri Anne.

Gosip | 22:51 WIB

Ekspresi NCT Dojaejung ketika terkejut melihat koleksi mobil dan motor mewah Raffi Ahmad menjadi sorotan.

Gosip | 22:18 WIB

Rasa syukur itu diungkap sang aktris di salah satu unggahan media sosial Instagram pribadinya.

Gosip | 21:26 WIB

Farhat Abbas terus menyindir anak-anak Presiden Jokowi yang terjun ke dunia politik.

Gosip | 21:18 WIB
Tampilkan lebih banyak