PURWASUKA - Dalam rangka meningkatkan minat dalam bidang pertanian, para pelajar di SMPN Satap Parungbanteng 1 diajak untuk membiasakan menanam.
Melalui program Tatanen di Bale Atikan, para siswa-siswi di sekolah yang berlokasi di Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta itu diajak untuk membiasakan siswa mengenal pertanian.
Plt Kepala SMPN Satap Parungbanteng 1, Mokhamad Aripin, mengatakan, program Tatanen di Bale Atikan adalah wujud praktek pembelajaran berbasis proyek yang memiliki visi membentuk karakter peserta didik.
"Jadi peserta didik diajarkan kembali bagaimana menanam tanaman sayuran contoh seperti cabai, saledri, bawang daun atau jenis tanaman yang memberikan manfaat bagi kebutuhan hidup, kemandirian pangan. Kemudian, mereka merawatnya dengan penuh kedisiplinan, tanggung jawab, dan keuleta," katanya, Rabu, 15 Februari 2023.
Baca Juga:Tak Terduga, Bharada E Divonis Ringan 1 Tahun 6 Bulan, Bisa Tetap Jadi Anggota Polri
Kang Ipin sapaan akrabnya menyebut, peserta didik diberikan pembelajaran berbasis proyek, sehingga melahirkan resonansi dan pancaran yang baik di rumah dan lingkungannya.
Dia menambahkan, program ini sendiri terkait dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang sudah diterapkan di seluruh sekolah.
"Tujuannya untuk mengenalkan pertanian sejak dini kepada siswa agar regenerasi petani bisa muncul dari mereka,” katanya.
Menurutnya generasi era sekarang belum memiliki keinginan yang kuat dalam bidang pertanian. Generasi milenial, lanjut Kang Ipin cenderung kurang memahami proses bercocok tanam mulai dari penyemaian hingga panen.
"Mengenalkan tanaman kepada siswa agar terbiasa dalam merawat tanaman. Tanaman dipilih komoditas buah-buahan yang bisa untuj perindang, konservasi dan juga menghasilkan, bisa juga untuk edukasi siswa,” kata Kang Ipin.
Baca Juga:Bharada E Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Warganet Mendadak Merinding Sekaligus Haru!
Kang Ipin berharap, kegiatan seperti ini dapat mengarahkan siswa menjadi petani milenial karena semakin kurangnya minat pemuda dalam bertani menjadi tantangan tersendiri untuk ditangani.
“Mudah-mudahan bisa diarahkan ke petani milenial, kami mulai memberikan edukasi tentang cinta pertanian. Kegiatan itu juga untuk memanfaatkan pekarangan sekolah yang jarang digunakan supaya lebih produktif,” pungkasnya.