PURWASUKA - Tak hanya bertugas untuk pengamanan, namun Polisi juga dikenal dekat dengan masyarakat terutama mereka yang berada di desa-desa, karena masih pengabdiannya untuk masyarakat luas.
Ada banyak kisah inspiratif di balik tugas-tugasnya yang dijalani untuk mengayomi dan melindungi masyarakat.
Seperti, Brigadir Polisi (Brigpol) Koko Juniadi yang bertugas di Polsek Bojong, Polres Purwakarta sebagai Bhabinkamtibmas Desa Bojongtimur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta.
Pria berusia 34 tahun itu satu di antara sekian banyak orang yang berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi seorang polisi.
Baca Juga:Bisakah Kampanye Isi Piringku Turunkan Angka Stunting di NTB?
Semenjak keluar SMA tahun 2007 lalu, dirinya merupakan anak dari tukang bakso pasutri Kambali dan Sumini, mendaftarkan diri menjadi calon polisi di Polda Jawa Tengah, namun gugur dipertengah jalan karena gagal dalam ujian psikotes.
Pria yang akrab disapa Koko itu, lahir di Wonogiri, 11 Juni 1989 tak patah arang, dua tahun berselang ia kembali mendaftarkan diri kembali di Polda Jabar, Tepatnya di Polres Purwakarta pada tahun 2009 karena ikut dengan orang tuanya berjualan di wilayah Purwakarta.
Tahapan demi tahapan penyeleksian dia lewati, empat bulan selama masa penyeleksian, ia berhasil lolos dan baru masuk ke pendidikan pada pertengahan tahun 2009, di Bulan Desember 2009 ia dinyatakan lulus menjadi seorang Polisi.
"Memang cita-cita saya menjadi polisi, jadi pas keluar sekolah daftar tapi gagal. Udah itu saya ikut orang tua pindah ke Purwakarta, kemudian saya pernah ikut orang tua jualan bakso keliling," ujar Koko ditemui di Mapolsek Bojong, pada Senin, 13 Februari 2023.
Koko bercerita perjalananya sebelum menjadi polisi, beberapa bulan Koko berjualan bakso ikut bersama orang tuanya, namun karena ingin lebih mengembangkan diri kemudian dirinya mencoba melamar ke perusahaan Ke Perusahaan dan diterima, namun hanya sekitar 1 tahun ia terkena dampak krisis global dan status outsourcingnya kala itu menjadi alasan ia dikeluarkan di perusahaan.
Baca Juga:Polisi Gunakan Tactical Wall Game di Sidang Vonis Ferdy Sambo, Apa Itu?
"Pas saya mau perpanjang SKCK karena mau melamar di perusahaan lain, baca ada spanduk pendaftaran polisi lagi. Walapun kecil harapan karena sebelumnya sudah gagal, tapi saya kembali mencoba dan Alhamdulillah berhasil jadi polisi," ucap Koko.
Koko awal bertugas menjadi anggota Dalmas Polres Purwakarta, selama tiga tahun ia bergeluti kemudian berpindah tugas di Bagian Obvit, tiga tahun berlalu ia kembali pindah tugas ke Satreskrim Polres Purwakarta, hanya sekitar 11 bulan, ia di tugaskan ke Polsek Bojong.
"Pindah ke Polsek Bojong, saya masih di Reskrim, hanya tiga bulan pindah lagi ke bagian Bhabinkamtibmas dari tahun 2015 sampai saat ini," ujarnya.
Sejak saat itu, Koko sangat menikmati pekerjaannya karena bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat. Koko terus berinovasi ditengah masyarakat, alhasil ia diganjar berbagai penghargaan dari satuannya.
Seperti, penghargaan Tiga Pilar di Desa Bojong tingkat Kabupaten, karena berhasil mendirikan Koperasi, kemudian Penghargaan di tingkat Polda Jabar karena berhasil membuat Desa Siaga Bencana, Taman Baca Cerita hingga kategori Babinkamtibmas Inovasi.
Teranyar Brigpol Koko menjadi juara 1 Tingkat Nasional di bidang Dikjur Babinkamtibmas yang diikuti oleh ratusan peserta se-Indonesia tahun 2021.
Koko mengungkapkan pengalamannya di dunia Babinkamtibmas, mulai dari bisa mengembangkan, memberdayakan hingga mensejahterakan masyarakat melalui inovasinya.
"Contoh Keberhasilan mensejahterakan masyarakat adalah dalam ketahanan pangan, saya ajarkan masyarakat gimana caranya beternak, bertani hingga menjadi pelaku UMKM. Mereka di ajarkan menanam rumput yang di fermentasikan sebagai cadangan pakan ternak, jadi ketika tidak ada pakan, rumput fermentasi itu solusinya," jelas Koko.
Koko pun bercerita awal mula bisa merangkul ratusan warga penyandang disabilitas. Dahulu seorang temannya yang penyandang disabilitas menjadi motivasi dan acuan untuk Koko ingin merangkul kaum disabilitas.
Kemudian terdapat dua penyandang yang memiliki tujuan yang sama, pada April 2022, Koko bersama dua temannya yang disabilitas membuat komunitas 'Disabilitas Bojong Bergerak' yang kini beranggotakan sekitar 50 orang.
Dalam komunitas itu, Koko bertekad untuk mensejahterakan kaum disabilitas yang mayoritas minder dengan kondisinya.
"Dulu teman saya namanya Nurdin (penyandang disabilitas) dia bisa menghasilkan banyak uang dari usahanya, sekarang dia sudah meninggal, dari situ saya ingin merubah penyandang disabilitas menjadi orang yang mandiri bukan orang yang hanya menerima," ungkapnya.
Secara rutin, Koko bersama komunitasnya memberikan pelatihan, pembekalan hingga permodalan untuk usaha, yang ia keluarkan dari saku pribadinya. Mulai dari membuat gerobak, mesin bubut hingga membuat kerajinan tangan.
"Ada anggota komunitas yang merupakan atlit nasional, kami mencoba mencari minat dan bakat. Seperti main catur, badminton hingga atletik, harapannya mereka bisa berkembang, bisa bergaul bisa merubah minder mereka menjadi prestasi," celotehnya.
Sementara niat baik Koko mensejahterakan kaum disabilitas ini didukung oleh pimpinannya di tempatnya bertugas yaitu Polsek Bojong. Kapolsek Bojong Ipda Budiman sangat mengapresiasi apa yang dilakukan anak buahnya itu.
"Orangnya inspiratif, banyak ide yang membangun Polri dengan masyarakat, satu hal di buktikan aktif sebagai pembina sekolah termasuk pemuda," Ucap pria yang akrab disapa Abah Budiman itu.
Abah Budiman menyebut, aksi luar biasa lagi Brigpol Koko sedang mengelola disabilitas tanpa pamrih dia berkorban demi memperhatikan disabilitas terutama yang ada di bojong.
"Saya boleh pastikan inisiatif seperti ini jarang terjadi, karena kalau hati tidak bergerak maka kegiatan perseorangan seperti ini tidak akan terjadi," Tutur Abah Budiman.