Scroll untuk membaca artikel
Selasa, 31 Januari 2023 | 20:33 WIB

Dinkes Karawang Catat 13 Orang Meninggal Akibat DBD Sepanjang 2022

Faqih
Dinkes Karawang Catat 13 Orang Meninggal Akibat DBD Sepanjang 2022
Ilustrasi nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue. (Pixabay/wikiImages)

PURWASUKA - Sebanyak 13 kematian terjadi akibat penyakit deman berdarah dengue (DBD) sepanjang tahun 2022 di Kabupaten Karawang. Tercatat dari Januari hingga Desember 2022, kasus DBD di Karawang mencapai 1.320.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, Yayuk Sri Rahayu.

Yayuk menerangkan, terdapat sejumlah kecamatan penyumbang kasus kematian akibat DBD. Paling banyak terjadi di Kecamatan Kota Baru yang mencapai tiga korban jiwa.

Teluk Jambe, Wadas, Klari, Adiarsa, Cikampek dan Purwasari adalah wilayah DBD tertinggi,” katanya pada Senin, (30/1/2023).

Baca Juga:Pulang ke Jerman, Bunda Corla sampai Lari-larian di Bandara

Bila dirincikan, kematian akibat DBD terjadi di Teluk Jambe Timur dua orang, Karawang Timur dua orang, Cikampek, Purwasari, Telagasari, Cilamaya Kulon, Pedes dan Tirtajaya satu orang.

“Yang paling banyak terkena DBD, umur 15-44 tahun (50%), 5-14 tahun (27%), di atas 44 tahun (13%), 1-4 tahun (8%) dan paling sedikit di bawah 1 tahun (2%). Kalkulasi gendernya; 55 persen laki-laki dan 45 persen perempuan," katanya.

“Lalu data kematian, 3 orang masuk kategori umur 15-44 tahun, 2 orang di bawah 1 tahun, 2 orang di atas 44 tahun dan ada satu orang kategori umur 1-4 tahun,” tambah Yayuk.

Yayuk pun mengajak masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari BDD, salah satunya melalui gerakan satu rumah satu jumantik dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (menguras, menutup dan menyingkirkan) Plus.

“Kami upayakan melalui PSN 3M plus sumber jentik nyamuk. Lalu kami sosialisasikan juga gerakan satu rumah satu jumantik kepada masyarakat,” katanya.

Baca Juga:Persija Beruntung, Mereka Datangkan Witan Sulaeman yang Mampu Bermain di 3 Posisi!

Dia menambahkan, apabila upaya pencegahan dan pemberantasan telah dilakukan tapi masih ada yang terkena DBD, maka pihaknya akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE).

“Kalau akhirnya tetap terdeteksi kasus DBD, kami sudah sediakan fogging (gratis), kemudian obat-obatan juga kami siapkan,” katanya mengutip dari Tvberita.co.id.

Menurutnya, ketika masyarakat benar-benar melaksanakan PSN 3M plus di lingkungannya masing-masing, maka vektor penularan virus DBD bisa dihentikan.

“Jangan biarkan jentik lahir jadi nyamuk dewasa, mari sehatkan lingkungan kita, bersihkan halaman, daur ulang barang bekas, kuras bersih penampungan air,” ujarnya.

“Kami mengharapkan peran serta masyarakat, mudah-mudahan di tahun 2023 DBD bisa terkendali,” tambah Yayuk.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Purwasuka

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda