Scroll untuk membaca artikel
Selasa, 24 Januari 2023 | 12:20 WIB

Dulu Dikenal Wisata Pantainya, Kini Desa Cemarajaya Karawang Terancam Tenggelam Akibat Perubahan Iklim

Faqih
Dulu Dikenal Wisata Pantainya, Kini Desa Cemarajaya Karawang Terancam Tenggelam Akibat Perubahan Iklim
Warga Desa Cemarajaya, Karawang meratapi nasib akibat abrasi air laut. (Instagram @greenpeace)

PURWASUKA - Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang terancam tenggelam akibat perubahan iklim global. Hal ini disampaikan oleh Greenpeace di akun resmi Instagramnya.

Greenpeace menjelaskan, naiknya permukaan air laut berpadu dengan pasang surut air laut menyebabkan kerusakan ekologis dan material.

"Perlahan namun pasti mengikis garis pantai sepanjang 6 km dari perbatasan desa, sejak dua dekade lalu," tulisnya.

Kepala Desa Cemarajaya, Rudi Candia mengatakan, pada era tahun 90-an kawasan ini merupakan obyek wisata yang bisa menghasilkan pendapatan perbulan sampai puluhan juta. Namun akibat abrasi pantai ini, semuanya kini sudah sirna.

Baca Juga:Jhon LBF Dituding Seenaknya Pecat Karyawan, Gimana Sih Aturan yang Benar Sesuai UU Cipta Kerja?

"Pendapatan besar dari objek pariwisata Pantai Pisangan yang sebelumnya mampu memberi desa Rp. 80 juta per bulan selama tahun 90-an kini hanya jadi cerita," katanya.

Saat ini, sambungnya warga sudah tak bisa lagi memanfaatkan keindahan Pantai Pisangan untuk meraup rezeki. Pasalnya, wilayah Desa Cemarajaya kehilangan ratusan meter lahan dari garis pantai.

"Warga yang tak lagi bisa mengandalkan bisnis pariwisata beralih profesi menjadi pedagang nelayan atau membuka warung makan kecil-kecilan. Desa Cemarajaya telah kehilangan lahan seluas 500 hingga 800 meter dari garis pantai saat ini," katanya.

Dirinya mengaku, masih ingat dengan jelas kolam ikan, kompleks perumahan, dan lapangan sepak bola kecil telah hilang karena naiknya permukaan laut.

Sementara itu, warga Desa Cemarajaya, Yusuf (20) mengatakan, telah terjadi penurunan kualitas lingkungan desa. Bahkan, menurutnya hamparan mangrove tak lagi mampu membendung gelombang pasang yang kuat. 

Baca Juga:3 Zodiak yang Sering Terjebak Cinta Segitiga, Ada Gemini Sampai Aquarius!

"Akibatnya abrasi dan amblesan pun tak terelakkan," katanya.

Dusun Mekarja dikenal sebagai daerah paling terpencil di desa dan memiliki vihara kecil yang bertahan. Desa ini dikenal dengan keberagaman dan toleransi beragama. 

Saat ini, satu-satunya vihara yang tersisa di Desa Mekarjaya dijaga oleh seorang Muslim bernama Camrad. Dia mengaku telah menjaga vihara ini selama 10 tahun dari banjir air laut.

"Sejak dua dekade lalu, warga mulai membangun tanggul dan meninggikan rumahnya untuk mencegah banjir. Pemerintah juga juga telah menempatkan pemecah gelombang panjang dan karung pasir di sepanjang garis pantai, tetapi pertarungan melawan kenaikan permukaan laut akibat krisis iklim, tampaknya tidak mungkin lagi mereka menangkan," katanya.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Purwasuka

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda