PURWASUKA - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana tengah menyelidiki adanya laporan dari para penerima beasiswa Karawang Cerdas yang menjadi korban pungutan liar (Pungli) dari kakak kelasnya.
Hal ini disampikan orang nomor satu di Kabupaten Karawang itu pada akun Instagram pribadinya @cellicanurrachadiana, Kamis (12/1/2023).
“Saya sedang menindaklanjuti dan menyelidiki laporan dan aduan para penerima beasiswa Karawang Cerdas yang telah dipungli oleh oknum-oknum kakak kelas yang telah lulus,” tulisnya.
Dia mengatakan, pungli atas beasiswa pendidikan Karawang Cerdas itu jumlahnya bervariasi. Mulai dari Rp1 juta hingga pemotongan sampai 50 persen dari uang yang diterima per anak.
“Saya tegaskan bahwa beasiswa Karawang Cerdas yang kami alokasikan Rp20 miliar per tahun untuk anak2 sekolah maupun mahasiswa itu kami transfer ke rekening masing2 untuk menghindari pungutan2 liar dan pastinya untuk membantu anak2 kami yang berprestasi agar lebih termotivasi untuk belajar lebih giat,” katanya.
Ia pun mengaku sangat menyesalkan adanya praktek pungli dalam penyaluran beasiswa tersebut.
“Saya sangat menyayangkan kejadian ini dan kami pastikan pelaku akan ditindak tegas,” ujarnya.
Untuk menindaklanjuti temuan dugaan pungli tersebut, kata Cellica, pihaknya langsung membuka layanan pengaduan di Bagian kesejahteraan Rakyat (Kesra).
“Kami juga membuka link layanan pengaduan di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) @kesrasetdakabkarawang bagi ribuan siswa dan mahasiswa penerima beasiswa yang mengalami pemungutan atau potongan uang beasiswa,” tulisnya melansir dari Jabarnews.com.
Tak hanya itu, masih menurut Cellica, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Bahkan salah satu pelaku disebutkan sudah menyerahkan diri ke pihak kepolisian dan mengembalikan uang pungutan.
Baca Juga:Daftar Lokasi SIM Keliling Polda Metro Jaya untuk Hari Ini
“Berdasarkan keterangan Pa Kapolsek, satu pelaku sudah menyerahkan diri. Dia sudah mengakui, mengembalikan uang pungutan dan sudah meminta maaf kepada para korban,” tandasnya.
“Dua lagi masih belum bisa dihubungi dan tentunya kami pun menunggu itikad baik untuk mengembalikan dan meminta maaf kepada para pihak korban,” tambah Cellica.