PURWASUKA - Angka warga Kabupaten Karawang yang bekerja di luar negeri sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan. Paling banyak, mereka bekerja di negara Taiwan.
Kabid Penerimaan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnekertrans) Kabupaten Karawang, Endang Syafrudin mengatakan, Taiwan menjadi salah satu negara tujuan warganya bekerja di luar negeri sepanjang Januari hingga Desember 2022.
Para pekerja migran Indonesia (PMI) yang berasal dari wilayahnya mengalami peningkatan bekerja di luar negeri sepanjang tahun 2022. Tercatat saat ini jumlahnya mencapai 2.376 orang, dan setengahnya yakni 1.404 orang bekerja di Taiwan.
Kemudian, negara tujuan PMI asal Karawang juga banyak ke negera Malaysia, Singapura, Jepang, Brunei Darussalam, Romania, Polandia, dan sejumlah negara Timur Tengah.
Baca Juga:Cari Capres, Biasanya Megawati Kunjungi Makam Bung Karno Sebelum Ambil Keputusan Besar
PMI asal Karawang itu paling banyak bekerja di sektor informal dan formal. Namun, kebanyakan bekerja sebagai tenaga kerja informal.
Endang menyampaikan biasanya tujuan negara PMI asal Karawang adalah Arab Saudi. "Pada tahun 2022, sangat minim mereka yang berangkat ke Arab Saudi, karena keran pengiriman PMI ke Arab Saudi dihentikan setelah 11 tahun terakhir," terang Endang, Minggu (8/1/2023).
Namun, pada tahun ini keberangkatan PMI asal Karawang ke Arab Saudi diperkirakan akan meningkat tajam. Sebab, rencananya pemerintah membuka kembali keran pengiriman PMI ke Arab Saudi.
"Tahun ini kemungkinan ada peningkatan jumlah keberangkatan PMI dari Karawang, karena informasinya pemberangkatan ke Arab Saudi akan dibuka lagi," kata Endang melansir dari Antara.
Menurut dia, Arab Saudi menjadi negara primadona tujuan PMI asal Karawang, karena ada tujuan lain bagi mereka. Selain bekerja, tujuan lainnya ialah untuk menjalankan ibadah haji.
Baca Juga:Kesha Ratuliu Gelar Gender Reveal Sederhana untuk Anak ke-2, Caranya Unik
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten akan menggulirkan program dana talangan bagi calon peserta magang di luar negeri.
"Ini digulirkan karena kendala utama program magang di luar negeri itu biaya," kata Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh.
Syarat mengikuti program tersebut, di antaranya calon peserta magang harus ikut lembaga pelatihan kerja (LPK) yang sudah memiliki izin Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengirim tenaga kerja ke luar negeri.
"Di Karawang ada ratusan LPK. Jadi, sekalian kita sosialisasikan program ini. Harapannya untuk mempermudah dan membantu calon peserta magang," kata Wabup.