PURWASUKA - Orang tua diminta berhati-hati memberikan jajanan kepada anaknya. Jangan sampai menjadi 'buah simalakama' di kemudian hari seperti kasus keracunan akibat jajanan chiki ngebul yang terjadi di dua wilayah di Jawa Barat.
Imbuan ini disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi. Dia mengingatkan, orang tua agar selalu mengawasi jajanan anak.
"Mengimbau ortu untuk hati-hati dalam memberikan pangan bagi anaknya, terutama karena anak-anak ini masih dalam pertumbuhan," katanya.
Di tempat lain, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan kasus keracunan tersebut terjadi pada rentang waktu berbeda.
Baca Juga:Anime Kubo Won't Let Me Be Invisible: Sinopsis, Jadwal Tayang, dan Streaming
Dari total jumlah korban, sebanyak 24 anak keracunan di Kabupaten Tasikmalaya dan empat anak di Kota Bekasi akibat jajanan chiki ngebul.
Disebutkannya, untuk kasus keracunan di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 16 korban tidak sampai bergejala. Sedangkan tujuh anak lainnya mengalami gejala, bahkan satu anak sampai harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Kemudian untuk gejala yang diderita enam anak lainnya mulai dari sakit perut, pusing, mual, dan muntah darah.
Anak tersebut didiagnosis mengalami perforasi (lubang) di saluran cerna, sehingga harus dioperasi. Anak yang mengalami gejala parah ini juga dilaporkan meminum sisa nitrogen.
"(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya," ucap Ryan
Baca Juga:Jadi Guest Star, Nana Mirdad Tantang Peserta MasterChef Indonesia Season 10 Masak Tempe