PURWASUKA - Lubang drainase yang menganga di sepanjang trotoar Taman Air Mancur Sri Baguda atau Situ Buleud dikeluhkan oleh warga Kabupaten Purwakarta. Lubang tersebut dikhawatirkan membahayakan pejalan kaki yang melintas di sekitar lokasi.
Lokasi lubang menganga tersebut berada di depan kantor Gedong Sigrong. Warga pun mengeluh karena itu berbahaya bagi pejalan kaki.
“Jauh sekali dengan yang dulu. Sekarang seperti tidak terawat,” kata seorang warga Kabupaten Purwakarta, Udin pada Selasa (27/12/2022).
Menurutnya, setiap akhir pekan lokasi tersebut banyak digunakan oleh warga untuk jogging atau jalan santai. Sehingga bila tidak segera diperbaiki bisa menjadi masalah.
Baca Juga:Profil Silmy Karim, Bos Spesialis BUMN 'Sakit' Ditunjuk Jokowi Jadi Dirjen Imigrasi
Dari video yang diunggah seorang warga yang tersebar di WhatsApp, seorang warga merekam kondisi trotoar dan drainase di kawasan Situ Buleud, tepatnya di depan kantor Gedong Sigrong.
Dalam video terlihat lubang drainase yang menganga tanpa penutup. Bahkan, melalui lubang tersebut terlihat saluran drainase yang buruk, air tidak mengalir karena dipenuhi berbagai jenis sampah.
Melansir dari Antara, warga yang merekam kondisi tersebut mengatakan, lubang drainase tersebut sangat berbahaya, bisa membahayakan pejalan kaki yang melintasi trotoar.
Melalui video juga terekam bahwa lubang drainase tanpa penutup itu tidak hanya satu, melainkan cukup banyak. Hampir semua lubang drainase menganga di sepanjang trotoar di depan Gedong Sigrong yang mengarah ke Pengadilan Negeri Purwakarta.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga, jika terjadi hujan lebat, kondisi jalan di sekitar kawasan Taman Air Mancur Sri Badugatergenang air, karena drainase tidak berfungsi.
Baca Juga:Profil Katy Louise Saunders, Aktris Inggris yang Ramai Dikabarkan Sebagai Pacar Baru Song Joong Ki
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Purwakarta Ryan Oktavia sebelumnya mengatakan, tahun 2022 ini Pemkab Purwakarta mengalokasikan anggaran ratusan miliar untuk pengelolaan infrastruktur.
Namun, dari anggaran ratusan miliar, pembangunan saluran air atau drainase hanya Rp4 miliar