PURWASUKA - Polisi mendatangi rumah kontrakan tempat kejadian tindak kekerasan yang dilakukan oleh ayah tiri terhadap korban balita berumur 18 bulan di Dusun Lembak Jaya, Desa Sukamaju, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, pada Kamis (22/12/2022).
Kedatangan polisi ini untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya korban bernama Muhammad Fais Alviano yang dilakukan oleh pelaku Hermawan Susanto (30).
Diketahui korban meninggal dunia akibat mendapatkan tindakan kekerasan dari ayah tirinya dengan cara dipukul dan dibekap hingga lemas, dan akhirnya meregang nyawa.
Ibu korban yakni Yeyen Listiawati menyaksikan langsung olah TKP yang dilakukan oleh petugas Inafis Polres Subang. Dia pun berharap, pelaku segera ditangkap guna mempertanggungjawankan perbuatannya.
Baca Juga:Ria Ricis Menggigil Parah Hingga Dirawat di RS, Teuku Ryan Bantah Istrinya Ketempelan Jin
Kegiatan olah TKP ini menyedot perhatian warga setempat. Para warga ini penasaran dengan olah TKP tersebut, pasalnya pembunuhan terhadap korban sempat menggegerkan lingkungan setempat.
Sebelumnya, korban mendapatkan tindak kekerasand dari ayah tirinya ketika ibunya sedang keluar membeli cat rambut ke warung setempat.
Pelaku sempat mencegah Yeyen membawa korban bersamanya ke warung. Hingga kemudian, sepulangnya dari warung Yeyen kaget karena anaknya ditemukan dalam keadaan lemas.
Pelaku sempat memberi tahu korban buang air besar dan dia buru-buru pergi menggunakan sepeda motor dengan alasan akan menelepon ibunya di Arab Saudi.
Saat hendak membersihkan BAB, korban sudah dalam kondisi lemas dan seperti kehabisan napas. Korban lalu dibawa ke bidan namun akhirnya meninggal dunia. Wirson, tetangga korban mengatakan, pelaku Hermawan Susanto dan istrinya Yeyen Listiawati sering bertengkar.
"Bahkan mereka bertengkar hampir setiap hari," ucapnya melansir dari Tintahijau.com.
Sementara itu, ibu korban, mengatakan, berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya.
"Saya berharap polisi dapat segera menangkap pelaku dan menghukum dengan seadil-adilnya," pungkasnya.
