PURWASUKA - Sebanyak 5.000 warga Kabupaten Subang memilih mendaftar menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) pada tahun 2022. Alas sulit mendapatkan pekerjaan di kampung halaman, menjadikan ribuan orang ini memilih mencari nafkah diluar negeri.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans Subang, Djamalludin. Dia mengatakan, total 5.000 orang yang mendaftar jadi TKI, sebanyak 4.761 orang memilih bekerja di negara kawasan Asia.
“Dari Januari hingga November 2022, tercatat ada 4.761 warga Subang yang mendaftar menjadi bekerja ke luar negeri. Namun yang berhasil berangkat ada sekitar 1.798 orang,” ucapnya.
Dia menerangkan, negara yang menjadi tujuan para ribuan TKI ini yakni Hongkong, Malaysia, Singapura hingga Taiwan.
Baca Juga:Kasus COVID-19 di Korea Selatan dan China Meningkat, Pemerintah Kembali Bersiap
“Dari 1.798 PMI asal Subang tersebut, yang paling banyak bekerja di Taiwan 1.097 orang, Hongkong 360 orang, Singapura 207 orang dan Arab Saudi 18 orang, serta sisanya ada yang ke Inggris 13 orang, Polandia 6 orang, dan Qatar serta Romania masing-masing 1 orang,” ucap Djamalludin.
Djamalludin menerangkan, mulai melandainya pandemi Covid-19 di dunia menjadikan banyak warga Subang memilih mengadu nasib ke luar negeri. Tentunya dorongan faktor ekonomi yang menjadi faktor utama.
Iming-iming gaji besar dan sulitnya mencari kerja mendorong warga memilih bekerja ke luar negeri.
“Karena ada iming-iming untuk mendapat uang dalam jumlah banyak setiap bulan, dan gaji mereka akan dibayar dengan menggunakan mata uang dollar, pulang dari luar negeri 3 tahun bisa buat rumah dan lain sebagainya,” katanya mengutip dari Tvberita.co.id.
Lanjutnya, trend peningkatan PMI karena seiring melandainya Covid-19.
“Sejak pandemi Covid-19 melandai, warga Subang kembali bergairah untuk menjadi bekerja menjadi PMI ke beberapa negara di Asia maupun Timur Tengah,” pungkas Djamalludin.